PONTIANAK, Netnews.id – Tema diskusi tentang radikalisasi begitu gencar dibicarakan beberapa kalangan, tidak hanya itu kata radikalisme selalu dikawinkan dengan ekstrimisme, terorisme dan istilah-istilah lain yang mencirikan paham garis keras.
Secara garis besar gerakan radikalisme disebabkan oleh faktor ideologi dan faktor non-ideologi seperti ekonomi, dendam, sakit hati, ketidakpercayaan dan lain sebagainya.
Guna membekali pemahaman dan literasi yang baik tentang wawasan Kebangsaan dan Moderasi Beragama Rumah Moderasi Beragama IAIN Pontianak melaksanakan Diskusi Publik Kepemudaan dengan tema menangkal gerakan Radikal dan Intoleran di Kalimantan Barat.
Diskusi ini dimaksudkan membuat kaula muda khususnya mahasiswa mampu menangkal berbagai paham Radikalisme dan Intoleransi di Kalimantan Barat, kegiatan dilaksanakan di Aula Syech Abdul Rani IAIN Pontianak Jalan Suprapto Pontianak pada hari Kamis 13 April 2023.
Direktur Rumah Moderasi Beragama IAIN Pontianak, Eka Hendri, AR, S.Ag, S.Pd, M.Si, M.Pd dalam Diskusi Publik Kepemudaan dengan tema menangkal gerakan Radikal dan Intoleran di Kalbar mengatakan peredaran paham Radikal dan Intoleran dinilainya sangat lembut, sulit terdeteksi dan pasti ada, upaya yang harus dilakukan ialah membuat para kaum muda memiliki kekebalan untuk menangkal hal itu.
“Ibarat penyakit, ini lebih baik dicegah, penyakit tidak dapat dihindari, jadi kita harus fokus dalam membuat kekebalan dalam diri,”katanya.
Pemahaman agama yang baik dan mendalam dapat mampu menangkal paham radikalisme dan intoleransi dari setiap individu.