SANGGAU, Netnews.id – Koperasi KUB Bageri Indonesia -Entikong menggelar pelatihan sekaligus sosialisasi pemantapan UMKM melalui tata kelola barang ekspor impor.
Acara pelatihan dan sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi kreatif UMKM batas negeri pada strategi pengembangan kapasitas dan tata kelola ekspor impor produk hasil UMKM menuju Indonesia hebat. Acara ini berlangsung di gedung Yayasan Peduli Anak Bangsa dengan diikuti oleh 200 orang peserta UMKM dari Kecamatan Entikong.
Ketua Koperasi Konsumen Batas Negeri Indonesia, Wahyu Widayati, S. HUT., M. Si, menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan tanggapan atas pernyataan pemerintah yang akan melarang impor pakaian bekas karena dianggap dapat mematikan UMKM yang juga berdampak pada impor makanan dan minuman yang mengancam atau menghambat pertumbuhan UMKM yang bergerak di bidang tersebut.
Menurut Wahyu Widayati bahwa, lebih baik kita selalu bangga menggunakan produk dalam negeri, dan semestinya kita sebagai pelaku UMKM mampu bersaing dan dapat mengirim produk-produk olahan UMKM ke Malaysia karena bahan baku yang kita miliki tidak kalah baik dengan negara tetangga,” kata Wahyu.
Hanya saja lanjut Wahyu bahwa, mekanisme pengolahan dan pengemasan saja yang harus ditingkatkan kualitasnya.
Mengutip pernyataan dari Pemerintah dengan telah mewacanakan larangan impor pakaian bekas karena dianggap mematikan bisnis UMKM utamanya yang bergerak di penjualan pakaian atau Distro-distro namun juga adanya impor makanan dan minuman kemasan yang dibawa terselubung hal tersebut juga dapat mematikan bisnis pelaku UMKM di wilayah perbatasan karena persaingan harga yang tidak imbang sehingga perlu perhatian khusus dari Instansi terkait.
Saat ini Pemerintah sangat menaruh harapan besar sekali kepada para pelaku UMKM sebagai penopang pertumbuhan ekonomi lokal dan Nasional dan hampir seluruh Kementrian Badan dan Instansi memberikan perhatian kepada UMKM.
