Netnews.id, PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., bersama Menteri Pertanian, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.H., menghadiri penyerahan polybag tanaman sayuran secara simbolis kepada petani, kelompok wanita tani, dan masyarakat di Gedung BPTP Kalbar, Jalan. Budi Utomo Pontianak, Minggu (12/9/2021).
Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Ketua Komisi V DPR RI, H. Syarief Abdullah Alkadrie, S.H., M.H., Anggota Komis IV DPR RI, Maria Lestari, S.Pd., Kepala Balai Pengkajian Pertanian (BPTP) Kalbar, Dr. Rustam Massinai, S.T.P., M.Sc., dan kepala perangkat daerah terkait.
“Hasil produksi sektor pertanian bisa dipasarkan dimana pun dan kebutuhan dari sektor ini semakin banyak setiap hari. Alhamdulillah, berdasarkan data yang ada, beras Kalbar surplus untuk 3 bulan. Saya asumsikan data tersebut benar karena beras hampir tidak pernah menjadi komponen penyumbang inflasi dalam 2 tahun ini ini berkat kerja keras Tim Pengendalian Inflasi Kalbar dan menjadi TPID terbaik di seluruh Kalimantan. Kemudian, saya juga mengapresiasi Menteri Pertanian yang sudah memasukkan tanaman kratom ke dalam kategori tanaman obat pada Surat Keputusan Mentan RI,” ungkap orang nomor satu di Kalimantan Barat.
Sementara itu, Menteri Pertanian mengatakan jika ingin melihat masyarakat yang hidup lebih maju, bahkan modern, maka sektor pertanian menjadi pilihan.
“Tambang hanya bisa dinikmati sekitar 100.000 orang. Tetapi kalau pertanian, bisa dilihat dalam 3 bulan ke depan hasilnya karena pertanian bukan hanya tentang makan, tetapi lapangan kerja besar dan mampu memperkuat ekonomi daerah,” kata Dr. H. Syahrul Yasin Limpo
Mentan mengatakan Kalbar memiliki potensi alam yang sangat bagus, hanya saja perlu mengubah pola pikir petani yang tidak hanya menjadi bagian pemasok ketahanan pangan, melainkan bertujuan ekspor pertanian.
“Disini ada budi daya, perilaku atau mindset petani harus dibenahi. Kami akan membantu dan bersama-sama kita mengekspor hasil pertanian. Alam Kalbar sangat bagus, jadi jangan terus bergantung kepada petani di Provinsi Jawa, Sulawesi, dan Sumatra,” ujar Menteri Pertanian penuh semangat.
Kunjungan kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia di Kalimantan Barat berakhir tepat pukul 16.30 WIB dan kembali ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan diantar Gubernur Kalimantan Barat dan beberapa orang Anggota DPR RI ke Bandara Supadio. (*/wnd).
Editor : Barlian