Netnews.id, KUBU RAYA – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus melakukan perbaikan dan perubahan ke arah terupdate. Kali ini kolaborasi dua Dinas di lingkungan Pemda Kubu Raya yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kubu Raya secara bersama-sama “Kepong Bakol” untuk melakukan update data kependudukan dan kependidikan pada tahun 2021.
Pemutakhiran data ini dilakukan sudah memasuki tahun kedua dengan menelusuri data lulusan warga Kubu Raya di tingkat satuan pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi, demikian juga pada sektor madrasah, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah yang menjadi kewenangan Kemenag.
“Jalinan kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini langsung kita lakukan dengan update data kependidikan di mana dari data kelulusan siswa SD dan SMP sederajat kita langsung menyerahkan KK baru yang sudah dimutakhirkan datanya kepada kepala keluarga siswa pada saat pengambilan Ijazah anaknya,” ujar Kadis Dukcapil, Nurmarini usai menyerahkan secara simbolis Kartu Keluarga kepada Ketua MKKS SMP Kabupaten, Korwil SD 9 Kecamatan dan MKKS Wilayah, Rabu, (4/8/2021).
Nurmarini mengatakan bahwa, sejauh ini data kependudukan dan kependidikan warga Kubu Raya cukup lama mengalami stagnasi dan berkutat pada angka 6.9 persen, padahal setiap tahun ajaran baru angka kelulusan di tingkat pendidikan dasar terus bertambah, belum lagi warga yang menyelesaikan perguruan tinggi yang belum terdeteksi dalam data kependudukan.
“Ini sangat berpengaruh pada IPM daerah. Untuk itu kita rangkul beberapa pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang memiliki kewenangan pada satuan pendidikan SMP, SD dan PAUD di wilayah Kabupaten Kubu Raya,” ujarnya.
Ia menilai, jika terus berharap pada keaktifan warga dalam melakukan update secara mandiri dengan mendatangi pusat layanan kependudukan terdekat di kantor camat, tentu hal itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Dengan kerja sama ini, kita lihat adanya peningkatan yang signifikan,” katanya.
Secara garis besar, Nurmarini menjabarkan selama dua tahun pihaknya terus melakukan berbaikan kualitas data kependudukan di Kubu Raya terkait data kependidikan.
“Untuk tahun 2020 semester dua, pada tingkat SD yang sudah diupdate sebanyak 158 ribu, SMP 75 ribu, SMA 83 ribu. Secara persentase berdasarkan jumlah penduduk Kubu Raya saat ini 610.103 jiwa, tingkat SD mengalami peningkatan sebanyak 7.07 persen menjadi 33 persen, sedangkan tingkat SMP mengalami peningkatan 3.68 persen menjadi 16.9 persen dan SMA bertengger di angka 4.75 persen menjadi 18.41 persen,” katanya.
Nurmarini menjelaskan dari upaya yang dilakukan terlihat perbedaan yang cukup jauh antara data yang sudah diupdate dengan data yang belum diupdate.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, melalui Kabid SMP, Sy. M. Firdaus Al-Qadrie mengatakan pihaknya beberapa waktu lalu sudah melakukan MoU dengan Dukcapil Kubu Raya untuk melakukan berbagai terobosan dalam hal administrasi kependudukan, mulai dari update data kependidikan hingga mendorong peserta didik untuk sadar administrasi dengan membuat Kartu Identitas Anak (KIA) yang difasilitasi oleh pihak sekolah.
Firdaus memiliki hipotesa bahwa, ada keengganan warga untuk melakukan update data kependudukan yang dimiliki.
“Tak banyak warga yang memiliki kesadaran untuk melakukan itu. Yang banyak warga melakukan perubahan data KK saat ada penambahan anggota baru, namun untuk data kependidikan, kita lihat masih cukup rendah,” tuturnya.
Untuk itu, berdasarkan data yang akurat milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Firdaus menilai langkah yang dilakukan untuk akurasi data ini begitu tepat dilakukan.
“Jadi, saat penyerahan Ijazah, print out KK terbaru dan ter update langsung kita serahkan kepada kepala keluarga yang juga saat itu mewakili anaknya untuk mengambil Ijazah,” katanya.
Dengan dilakukannya langkah demikian, Firdaus melihat adanya kesenjangan angka yang ada. Di mana sebelum update itu dilakukan dan sesudah dilaksanakan.
“Kalau kita lihat data yang lama di mana angka kependidikan di Kubu Raya masih cukup rendah, padahal saya yakin di Kubu Raya sudah banyak warganya yang mengenyam pendidikan cukup tinggi, mulai dari diploma, sarjana S1 dan S2 bahkan dari teman-teman kita yang tinggal di Kubu Raya tidak sedikit sudah menyandang gelar Doctoral. Kalau data ini sudah terakurasi di data kependudukan, tentu efeknya begitu luar biasa terhadap kualitas IPM Kubu Raya,” pungkasnya. (*)
Editor : Raditya